Powered by Blank Calendar
Jumat, 14 Desember 2012
Rabu, 12 Desember 2012
Cerita Dibalik Jendela
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah
kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang
mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore
untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya dan unutk menormalkan
jantungnya karena denyutnya sangat lemah. Kebetulan, tempat tidurnya
berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya. Pria ini sering uring-uringan, bahkan tak jarang membentak anggota keluarga yang menjaga dan perawat yang memeriksanya. Tak jarang pula pria yang satu ini bereriak di malam hari (mungkin karena kesakitan) sehingga mengganggu pasien yang lainnya.
Suatu hari di sore yang cerah, seperti biasa pria yang berada dekat jendela ini duduk. Lalu dia melihat keluar jendela, sambil tersenyum dan dengan wajah yg gembira, "Senang sekali ya seandainya aku bisa berjalan-jalan setiap sore di taman itu, tentunya aku tidak ingin kembali di tempat ini lagi." gumamnya sambil tetap terlihat tersenyum.
Melihat hal itu pria satunya yang berada di sebelah tempat tidurnya berkata dengan rasa penasaran, "Apa yang kau lihat di luar sana?"
"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah." jelas pria yang duduk
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah.
Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatu ya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.
Perawat itu menjawab, "Sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta, yang terserang penyakit sangat berat dan akut, bahkan untuk melihat tembok sekalipun dia tidak bisa." lalu dengan tersenyum perawat itu berkata lagi, "Barangkali ia ingin memberi anda semangat hidup, agar anda bisa lebih sabar untuk melawan penyakit" kata perawat itu.
Mendengar hal itu pria tadi berkaca-kaca. Dia merasa sebagai orang yang cengeng, menyebalkan dan selalu menyusahkan orang bahkan kepada mereka yang ingin berbuat baik kepadanya.
Dan sejak saat itu pria itu tidak lagi suka marah-marah, tidak lagi berteriak meski kesakitan dan selalu tersenyum setiap melihat di luar jendela. Mungkin dia tidak melihat apa-apa, tapi dia membayangkan cerita-cerita indah pria sebelahnya yang selalu menggambarkan keindahan di luar sana.
Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Menyampaikan setiap ujaran dengan santun, akan selalu lebih baik daripada menyampaikannya dengan ketus, gerutu, atau dengan kesal.
Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.
Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya. Pria ini sering uring-uringan, bahkan tak jarang membentak anggota keluarga yang menjaga dan perawat yang memeriksanya. Tak jarang pula pria yang satu ini bereriak di malam hari (mungkin karena kesakitan) sehingga mengganggu pasien yang lainnya.
Suatu hari di sore yang cerah, seperti biasa pria yang berada dekat jendela ini duduk. Lalu dia melihat keluar jendela, sambil tersenyum dan dengan wajah yg gembira, "Senang sekali ya seandainya aku bisa berjalan-jalan setiap sore di taman itu, tentunya aku tidak ingin kembali di tempat ini lagi." gumamnya sambil tetap terlihat tersenyum.
Melihat hal itu pria satunya yang berada di sebelah tempat tidurnya berkata dengan rasa penasaran, "Apa yang kau lihat di luar sana?"
"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah." jelas pria yang duduk
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah.
Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatu ya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.
Perawat itu menjawab, "Sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta, yang terserang penyakit sangat berat dan akut, bahkan untuk melihat tembok sekalipun dia tidak bisa." lalu dengan tersenyum perawat itu berkata lagi, "Barangkali ia ingin memberi anda semangat hidup, agar anda bisa lebih sabar untuk melawan penyakit" kata perawat itu.
Mendengar hal itu pria tadi berkaca-kaca. Dia merasa sebagai orang yang cengeng, menyebalkan dan selalu menyusahkan orang bahkan kepada mereka yang ingin berbuat baik kepadanya.
Dan sejak saat itu pria itu tidak lagi suka marah-marah, tidak lagi berteriak meski kesakitan dan selalu tersenyum setiap melihat di luar jendela. Mungkin dia tidak melihat apa-apa, tapi dia membayangkan cerita-cerita indah pria sebelahnya yang selalu menggambarkan keindahan di luar sana.
Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Menyampaikan setiap ujaran dengan santun, akan selalu lebih baik daripada menyampaikannya dengan ketus, gerutu, atau dengan kesal.
Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.
Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
cc:
Semoga Memotivasi
We can't help everyone, but everyone can
help someone - Ronald Reagan-
Health is the greatest possession. Contentment is the
greatest treasure. Confidence is the greatest friend. Non-being is the greatest
joy. * Lao Tzu*
Hope is a waking dream. #Aristotle#
Believe you can and you're halfway there. *Theodore
Roosevelt*
Nothing is impossible, the word itself
says 'I'm possible'! - Audrey Hepburn-
Be kind
whenever possible. It is always possible.
#Dalai Lama#
#Dalai Lama#
Believe in
yourself! Have faith in your abilities! Without a humble but reasonable
confidence in your own powers you cannot be successful or happy.
*Norman
Vincent Peale*
Always
continue the climb. It is possible for you to do whatever you choose, if you
first get to know who you are and are willing to work with a power that is
greater than ourselves to do it. -Ella
Wheeler Wilcox-
Always do
your best. What you plant now, you will harvest later.
*Og Mandino*
If you
can dream it, you can do it. -Walt
Disney-
I don't
believe you have to be better than everybody else. I believe you have to be
better than you ever thought you could be. #Ken Venturi#
Even if
you fall on your face, you're still moving forward. *Victor
Kiam*
Always
desire to learn something useful. #Sophocles#
Follow
your dreams, work hard, practice and persevere. Make sure you eat a variety of
foods, get plenty of exercise and maintain a healthy lifestyle. -Sasha
Cohen-
Learn from
the past, set vivid, detailed goals for the future, and live in the only moment
of time over which you have any control: now.
-Denis
Waitley-
Expect
problems and eat them for breakfast. *Alfred A.
Montapert*
Senin, 26 November 2012
Motivasi
Motivasi adalah proses
yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk
mencapai tujuannya. Motivasi dapat berupa alasan yang mendasari sebuah
perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu.
Dalam pengertian yang
berkembang di masyarakat, motivasi seringkali disamakan dengan semangat. Ada
yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan
motivasi sama dengan semangat. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan
penggunaan istilah motivasi di masyarakat.
Sejarah Teori Motivasi
Tahun 1950an merupakan
periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori yang berkembang pada masa
ini adalah teori hierarki kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor.
Teori-teori kuno ini dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang
ada hingga saat ini.
1. Teori hierarki
kebutuhan
Teori ini berasal dari hipotesis Abraham Maslow bahwa dalam setiap diri
manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis, rasa aman,
sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Maslow memisahkan lima kebutuhan ke
dalam urutan-urutan.
Namun, Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang
berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
2. Teori
X dan teori Y
Teori ini ditemukan oleh Douglas McGregor setelah mengkaji cara para
manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapat adalah
manajer cenderung membentuk perilaku karyawan berdasarkan asumsi-asumsi.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.
1.
Karyawan pada dasarnya tidak menyukai
pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
2.
Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan,
mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai
tujuan.
3.
Karyawan akan mengindari tanggung jawab
dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
4.
Sebagian karyawan menempatkan keamanan di
atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia
dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
1.
Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang
menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
2.
Karyawan akan berlatih mengendalikan diri
dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
3.
Karyawan bersedia belajar untuk menerima,
mencari, dan bertanggungjawab.
Teori motivasi
kontemporer
Teori motivasi kontemporer bukan teori
yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi
pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori motivasi kontemporer mencakup:
1. Teori kebutuhan
McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David
McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga
kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
1.
Kebutuhan berprestasi, seperti: dorongan
untuk melebihi, mencapai standar, berusaha keras untuk berhasil.
2.
Kebutuhan berkuasa
3. Kebutuhan berafiliasi, seperti: keinginan untuk
menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
2. Teori evaluasi
kognitif
Teori ini menyatakan bahwa pemberian penghargaan atas perilaku yang
dilakukan individu, cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan.
Teori evaluasi kognitif telah diteliti dan ada banyak studi yang mendukung.
3. Teori penentuan
tujuan
Teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber
motivasi kerja yang utama.
4. Teori penguatan
Teori ini mengabaikan keadaan batin individu, hanya berpusat pada apa yang
terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.
5. Teori Keadilan
Menurut teori ini, individu membandingkan usaha dan hasil kerja individu dengan
usaha dan hasil kerja orang lain, kemudian merespons untuk menghilangkan
ketidakadilan.
6. Teori harapan
Teori ini menganggap kekuatan merupakan kecenderungan untuk bertindak dalam
cara tertentu, bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti
dengan hasil baik.
Area motivasi manusia
Tujuan-tujuan yang
mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya. Individu
dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena adanya motivasi, dapat berupa
motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu
semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut)
maupun motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang
diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. Selain itu, terdapat faktor lain
yang mendukung ,di antaranya adalah faktor internal yang datang dari dalam diri
orang itu sendiri.
Variabel-Variabel
Motivasi
1. Motif
Motif adalah faktor-faktor yang menyebabkan individu bertingkah laku atau
bersikap tertentu. Setiap individu mempunyai kebutuhan yang ada di dalam
dirinya yang menyebabkan mereka terdorong atau termotivasi untuk memenuhinya.
Kebutuhan tertentu yang mereka rasakan akan menentukan tindakan yang mereka
lakukan.
Motif bisa diartikan suatu dorongan yang datang dari dalam diri seseorang
untuk melakukan suatu perbuatan atau tingkah laku tertentu. Motif adalah
dorongan yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan guna
memenuhi kebutuhan yang belum terpuaskan.
2. Harapan
Ekspektasi merupakan kekuatan untuk bekerja secara benar tergantung pada
pengharapan bahwa hasilnya akan baik.
3. Insentif
Pada dasarnya insentif merupakan peransang, daya tarik atau keadaan yang
membangkitkan kekuatan dinamis individu. Seseorang tidak banyak mengetahui
tentang suatu hal apabila mereka tidak dibekali dengan insentif secara cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar
Pustaka Materi Motivasi:
1.
Mitchell, T. R. Research in Organizational Behavior. Greenwich, CT: JAI Press,
1997.
2.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008).
Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat. Hal.222-232
3.
Maslow. A.
Motivation and Personality. New York: Harper & Row, 1954, hal.
57-67.
4.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008).
Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat. Hal.229-239
5.
McClelland, D.C. The Achieving Society, New York: Van Nostrand Reinhold, 1961,
hal. 63-73
6.
Cameron, J.; Pierce,W. D. Reinforcement, Reward, and Intrinsic
Motivation: A Meta-Analysis, Review
of Educational Research, 1994. hal. 363-423.
7.
Locke, E. A. Toward
a Theory of Task Motivation and Incentive, Organizational Behavior and
Human Performance, 1968, hal. 157-159
8.
Early. "Task Planning and Energy
Expended: Exploration of How Goals Influence Performance", Jurnal
Psikologi, 1987.
9.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008).
Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat.
10. Wade, Carol; Tavris, Carol. Psikologi:
Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2007.
11. Cut Zurnali, 2004, Pengaruh Pelatihan dan
Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan Divisi Long Distance PT Telkom
Tbk, Tesis, Unpad, Bandung.
Langganan:
Postingan (Atom)