Kamis, 22 November 2012

KECERDASAN EMOSI

Diposting oleh Unknown di 20.28

Goleman (1997), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Seseorang yang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati orang lain akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Lebih lanjut Goleman (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Howes dan Herald (1999,) kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Emosi manusia berada di lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang bila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.

Menurut Harmoko (2005), kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Seorang individu yang mempunyai kecerdasan emosi tinggi dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena percaya diri serta mampu menguasai emosi atau mempunyai kesehatan mental yang baik.

Mnurut Dio (2003), pengertian kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengetahui yang orang lain rasakan, termasuk cara tepat untuk menangani masalah. Seringkali individu tidak mampu menangani masalah–masalah emosional di tempat kerja secara memuaskan. Bukan saja tidak mampu memahami perasaan diri sendiri, melainkan juga perasaan orang lain yang berinteraksi dengan kita. Akibatnya sering terjadi kesalahpahaman dan konflik antar pribadi.

Pemahaman negatif masyarakat tentang emosi lebih mengarah pada emosionalitas. Sebaliknya pengertian emosi dalam lingkup kecerdasan emosi lebih mengarah pada kemampuan yang bersifat positif.

Kecerdasan emosi memungkinkan individu untuk dapat merasakan dan memahami dengan benar, mampu menggunakan daya dan kepekaan emosinya sebagai energi informasi dan pengaruh yang manusiawi. Namun, bila individu tidak memiliki kematangan emosi maka akan sulit mengelola emosinya secara baik dalam bekerja. Selain itu, individu akan menjadi pekerja yang tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan, tidak mampu bersikap terbuka dalam menerima perbedaan pendapat, kurang gigih dan sulit berkembang.

Jadi, kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.

Unsur penting kecerdasan emosional:

1.    Kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri)

2.    Kecakapan sosial (menangani suatu hubungan)

3.    Keterampilan sosial (bisa menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).

Kecerdasan emosional mencakup:

1.       Pengendalian diri

2.       Semangat

3.       Ketekunan

4.       Kemampuan memotivasi diri sendiri

5.       Bertahan dalam menghadapi frustrasi

6.       Kemampuan mengendalikan dorongan hati dan emosi

7.       Tidak melebih-lebihkan kesenangan

8.       Dapat menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir

9.       Keterampilan membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa

10.    Keterampilan memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya

11.     Kemampuan menyelesaikan konflik

12.     Kemampuan memimpin diri dan lingkungan sekitarnya

Keterampilan yang harus dimiliki: 

* Mengenali emosi diri

Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dirasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, maka harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan, seperti takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian.

* Melepaskan emosi negatif

Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri sendiri. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat kita mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama dikendalikan oleh emosi negatif kita tidak bisa mencapai potensi terbaik. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga kita maupun orang-orang di sekitar kita tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.

* Mengelola emosi diri sendiri

Jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk. Emosi adalah sinyal bagi kita untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi, emosi adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu mencapai kesuksesan.

Langkah mengelola emosi diri sendiri

1.    Menghargai emosi dan menyadari kegunaannya

2.    Berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya.

3.    Mengambil tindakan untuk menanganinya.

Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

* Memotivasi diri sendiri

Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting untuk memotivasi dan menguasai diri sendiri serta untuk berkreasi. Kendali diri emosional --menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati-- adalah gambaran keberhasilan dalam berbagai bidang.

Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung lebih produktif dan efektif dalam mengerjakan apapun.

* Mengenali emosi orang lain

Mengenali emosi orang lain berarti memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

* Mengelola emosi orang lain

Jika keterampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia.

Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan luar biasa bila kita dapat mengoptimalkannya. Kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar organisasi dibangun atas hubungan antar individu.

* Memotivasi orang lain

Keterampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari keterampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang kuat.

Jadi, keterampilan tersebut merupakan langkah-langkah yang berurutan. Kita tidak dapat memotivasi diri sendiri bila tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri sendiri. Setelah memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang lain.

Rujukan buku :

  • Atkinson, R. L. dkk. 1987. Pengantar Psikologi I. Jakarta : Penerbit Erlangga.

  • Cooper Cary & Makin Peter, 1995. Psikologi Untuk Manajer. Jakarta: Arcan.

  • Goleman, Daniel. 1997. Emotional Intelligence. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

  • Harmoko, R., Agung, 2005. Kecerdasan Emosional. Binuscareer.com


     

1 komentar:

haryadi.182 mengatakan...

kita juga punya nih artikel mengenai 'Kecerdasan Emosi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1572/1/Artikel_10504181.pdf
terimakasih

Posting Komentar

 

Kecerdesan Emosi dan Motivasi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea