Senin, 26 November 2012

Motivasi

Diposting oleh Unknown di 16.21
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi dapat berupa alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu.
Dalam pengertian yang berkembang di masyarakat, motivasi seringkali disamakan dengan semangat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat.


Sejarah Teori Motivasi
Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori yang berkembang pada masa ini adalah teori hierarki kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori-teori kuno ini dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini.
1.    Teori hierarki kebutuhan
Teori ini berasal dari hipotesis Abraham Maslow bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan.
Namun, Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
2.    Teori X dan teori Y
Teori ini ditemukan oleh Douglas McGregor setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapat adalah manajer cenderung membentuk perilaku karyawan berdasarkan asumsi-asumsi.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.
1.      Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
2.      Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
3.      Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
4.      Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
1.      Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
2.      Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
3.      Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.
 

Teori motivasi kontemporer
Teori motivasi kontemporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori motivasi kontemporer mencakup:
1.    Teori kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
1.        Kebutuhan berprestasi, seperti: dorongan untuk melebihi, mencapai standar, berusaha keras untuk berhasil.
2.        Kebutuhan berkuasa
3. Kebutuhan berafiliasi, seperti: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
2.    Teori evaluasi kognitif
Teori ini menyatakan bahwa pemberian penghargaan atas perilaku yang dilakukan individu, cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti dan ada banyak studi yang mendukung.
3.    Teori penentuan tujuan
Teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama.
4.   Teori penguatan
Teori ini mengabaikan keadaan batin individu, hanya berpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.
5.    Teori Keadilan
Menurut teori ini, individu membandingkan usaha dan hasil kerja individu dengan usaha dan hasil kerja orang lain, kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.
6.   Teori harapan
Teori ini menganggap kekuatan merupakan kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu, bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil baik.


Area motivasi manusia
Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya. Individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena adanya motivasi, dapat berupa motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut) maupun motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. Selain itu, terdapat faktor lain yang mendukung ,di antaranya adalah faktor internal yang datang dari dalam diri orang itu sendiri.


Variabel-Variabel Motivasi
1.    Motif
Motif adalah faktor-faktor yang menyebabkan individu bertingkah laku atau bersikap tertentu. Setiap individu mempunyai kebutuhan yang ada di dalam dirinya yang menyebabkan mereka terdorong atau termotivasi untuk memenuhinya. Kebutuhan tertentu yang mereka rasakan akan menentukan tindakan yang mereka lakukan.
Motif bisa diartikan suatu dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau tingkah laku tertentu. Motif adalah dorongan yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan guna memenuhi kebutuhan yang belum terpuaskan.
2.    Harapan
Ekspektasi merupakan kekuatan untuk bekerja secara benar tergantung pada pengharapan bahwa hasilnya akan baik.
3.    Insentif     
Pada dasarnya insentif merupakan peransang, daya tarik atau keadaan yang membangkitkan kekuatan dinamis individu. Seseorang tidak banyak mengetahui tentang suatu hal apabila mereka tidak dibekali dengan insentif secara cukup.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kecerdesan Emosi dan Motivasi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea